|  | 
| Petani Karet | 
Nuriyanto (45 tahun),
seorang petani sukses yang kini menikmati hasil usaha yang tujuh tahun lalu ia
usahakan. Dua hektar tanaman karet yang ditanam sudah dua tahun ini ia nikmati,
usaha jerih payah dan pengorbanannya terbayar sudah, senyum semigrah (bahagia)
terlihat jelas diwajah ketika penulis mengunjungi kebun karet miliknya. 
            Kebunnya
kini menjadi pundi – pundi penghasil rupiah yang dapat ia nikmati lebih dari
duapuluh tahun kedepan, “satu pohon dapat 400-500 gr seminggu atau sekitar 200-250
kg perhektarnya dengan harga perkilo, tidak kurang dari Rp 5000” imbuhnya. Maka
jika ia memiliki 2 hektar, getah yang didapatkan 400-500 kg, dengan harga Rp 5000/kg  saja maka penghasilnya tidak kurang dari
sepuluh juta perbulan, sementara saat ini harga karet mencapai  Rp 8500/kg. Coba anda hitung sendiri
pengasilannya?
            Ketika
ditanya prospek berkebun karet Nuriyanto menjawab dengan mantap, “berkebun
karet itu sangat menjanjikan kesejahteraan, apalagi jika kita tanam jenis karet
unggul dan kita pelihara dengan baik” jawabnya. Cara budidaya tanaman karet
sangat menentukan produktifitas kebun nantinya, untuk mendapatkan kebun karet
dengan produktifitas tinggi perlu diperhatikan jenis klon yang akan ditanam, jarak
tanam, pemupukan secara teratur sejak tanaman belum menghasilkan maupun setelah
menghasilkan, perawatan kebun yang baik dan tentunya pola penyadapan yang
sesuai dengan anjuran.
Dalam satu
hektar, idealnya populasi tanaman adalah 400 – 500 pohon, atau jarak tanamnya
sekitar 7 x 3 meter (Setyamidjaja, D. 1993). Jarak tanam ini tidak baku, namun
bisa sesuaikan menurut kondisi setempat. “Klon karet unggul yang banyak
dibudidayakan oleh petani saat ini adalah PB260 termasuk kebun karet saya ini”
demikian Nuriyanto menambahkan. Menurut Deptan dalam situs resminya http://ditjenbun.deptan.go.id
Klon anjuran komersial dikelompokkan menjadi dua kelompok
yaitu kelompok klon penghasil lateks dan klon penghasil lateks-kayu.   Klon Penghasil
Lateks  yaitu IRR 104, IRR 112, IRR 118,
IRR 220, BPM 24, PB 260, PB 330, dan PB 340 sementara yang termasuk Klon
Penghasil Lateks-Kayu adalah RRIC 100, IRR 5, IRR 39, IRR 42, IRR 107, dan IRR
119.
            Setelah bibit karet unggul ditanam,
selanjutnya yang perlu dilakukan adalah merawat tanaman dengan memberikan
pemupukan sesuai dengan anjuran dari dinas perkebunan setempat. Pemupukan
penting dilakukan agar didapat pohon karet yang tumbuh sumbur dan kuat serta
memberikan hasil latek yang melimpah. Disamping pemupukan tentunya pengendalian
dari gangguan gulma, hama dan penyakit perlu terus diperhatikan. 
Proses
penyadapan menjadi hal yang penting dalam budidaya tanaman karet. Penyadapan
adalah proses membuka pembuluh lateks pada kulit pohon agar getah cepat
mengalir. Proses ini harus dilakukan dengan hati – hati dan sesuai dengan
aturan yang berlaku. Kesalahan dalam penyadapan maka pohon bisa rusak dan
berhenti memproduksi lateks pada waktu yang masih belum saatnya (Mustaman, N. dalam http://nasasumatera.blogspot.com/2012/12/investasi-jitu-budidaya-karet-46-juta.html). Proses
penyadapan sebaiknya dilakukan dari pukul 04.00 s/d 09.00 WIB. Semakin pagi
proses penyadapan semakin banyak getah yang keluar karena semakin pagi tekanan
turgor karet semakin tinggi, yang dapat menyebabkan keluar getah lebih banyak.
Nuriyanto
(45 tahun) telah membuktikan manisnya berkebun karet, kini saatnya anda
mengikuti jejaknya jangan ragu dan jangan bimbang pilihan berkebun karet bukan
pilihan yang salah. “tapi ingat tanam lah bibit karet klon unggul agar anda
tidak kecewa dan rawatlah dengan baik” akhirnya beliau mengingatkan. 
Ditulis oleh :
Kasirun, STP. dalam rangka tugas Diklat KI bagi penyuluh pertanian 2014
(membuat tulisan ilmiah popular dalam bentuk feature).
Sumber :
Nuriyanto, Petani di
Desa Mestong Kab. Muara Bulian Jambi
Setyamidjaja, D. 1993.
Karet Budidaya dan Pengelolaannya. Kanisius. Yogyakarta 


1 comments:
Memiliki kebun karet pasti akan mempunyai berpenghasilan yang pasti setiap hari.
Kunjungi kami juga di: sengon solomon jaguar.
Semoga bermanfaat.