Wednesday, 27 May 2015

KUNCI SUKSES BERKEBUN KARET

Petani Karet
Nuriyanto (45 tahun), seorang petani sukses yang kini menikmati hasil usaha yang tujuh tahun lalu ia usahakan. Dua hektar tanaman karet yang ditanam sudah dua tahun ini ia nikmati, usaha jerih payah dan pengorbanannya terbayar sudah, senyum semigrah (bahagia) terlihat jelas diwajah ketika penulis mengunjungi kebun karet miliknya.
            Kebunnya kini menjadi pundi – pundi penghasil rupiah yang dapat ia nikmati lebih dari duapuluh tahun kedepan, “satu pohon dapat 400-500 gr seminggu atau sekitar 200-250 kg perhektarnya dengan harga perkilo, tidak kurang dari Rp 5000” imbuhnya. Maka jika ia memiliki 2 hektar, getah yang didapatkan 400-500 kg, dengan harga Rp 5000/kg  saja maka penghasilnya tidak kurang dari sepuluh juta perbulan, sementara saat ini harga karet mencapai  Rp 8500/kg. Coba anda hitung sendiri pengasilannya?
            Ketika ditanya prospek berkebun karet Nuriyanto menjawab dengan mantap, “berkebun karet itu sangat menjanjikan kesejahteraan, apalagi jika kita tanam jenis karet unggul dan kita pelihara dengan baik” jawabnya. Cara budidaya tanaman karet sangat menentukan produktifitas kebun nantinya, untuk mendapatkan kebun karet dengan produktifitas tinggi perlu diperhatikan jenis klon yang akan ditanam, jarak tanam, pemupukan secara teratur sejak tanaman belum menghasilkan maupun setelah menghasilkan, perawatan kebun yang baik dan tentunya pola penyadapan yang sesuai dengan anjuran.
Dalam satu hektar, idealnya populasi tanaman adalah 400 – 500 pohon, atau jarak tanamnya sekitar 7 x 3 meter (Setyamidjaja, D. 1993). Jarak tanam ini tidak baku, namun bisa sesuaikan menurut kondisi setempat. “Klon karet unggul yang banyak dibudidayakan oleh petani saat ini adalah PB260 termasuk kebun karet saya ini” demikian Nuriyanto menambahkan. Menurut Deptan dalam situs resminya http://ditjenbun.deptan.go.id Klon anjuran komersial dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok klon penghasil lateks dan klon penghasil lateks-kayu.   Klon Penghasil Lateks  yaitu IRR 104, IRR 112, IRR 118, IRR 220, BPM 24, PB 260, PB 330, dan PB 340 sementara yang termasuk Klon Penghasil Lateks-Kayu adalah RRIC 100, IRR 5, IRR 39, IRR 42, IRR 107, dan IRR 119.
            Setelah bibit karet unggul ditanam, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah merawat tanaman dengan memberikan pemupukan sesuai dengan anjuran dari dinas perkebunan setempat. Pemupukan penting dilakukan agar didapat pohon karet yang tumbuh sumbur dan kuat serta memberikan hasil latek yang melimpah. Disamping pemupukan tentunya pengendalian dari gangguan gulma, hama dan penyakit perlu terus diperhatikan.
Proses penyadapan menjadi hal yang penting dalam budidaya tanaman karet. Penyadapan adalah proses membuka pembuluh lateks pada kulit pohon agar getah cepat mengalir. Proses ini harus dilakukan dengan hati – hati dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Kesalahan dalam penyadapan maka pohon bisa rusak dan berhenti memproduksi lateks pada waktu yang masih belum saatnya (Mustaman, N. dalam http://nasasumatera.blogspot.com/2012/12/investasi-jitu-budidaya-karet-46-juta.html). Proses penyadapan sebaiknya dilakukan dari pukul 04.00 s/d 09.00 WIB. Semakin pagi proses penyadapan semakin banyak getah yang keluar karena semakin pagi tekanan turgor karet semakin tinggi, yang dapat menyebabkan keluar getah lebih banyak.
Nuriyanto (45 tahun) telah membuktikan manisnya berkebun karet, kini saatnya anda mengikuti jejaknya jangan ragu dan jangan bimbang pilihan berkebun karet bukan pilihan yang salah. “tapi ingat tanam lah bibit karet klon unggul agar anda tidak kecewa dan rawatlah dengan baik” akhirnya beliau mengingatkan.

Ditulis oleh : Kasirun, STP. dalam rangka tugas Diklat KI bagi penyuluh pertanian 2014 (membuat tulisan ilmiah popular dalam bentuk feature).

Sumber :
Nuriyanto, Petani di Desa Mestong Kab. Muara Bulian Jambi
Setyamidjaja, D. 1993. Karet Budidaya dan Pengelolaannya. Kanisius. Yogyakarta

1 comments:

Memiliki kebun karet pasti akan mempunyai berpenghasilan yang pasti setiap hari.
Kunjungi kami juga di: sengon solomon jaguar.
Semoga bermanfaat.

Back To Top